Seorang Kakek Hidup Sendirian di Gubuk dan Menderita Kanker Kulit

Gubuk mbak Karep

Di gubuk berukuran 3 meter x 3 meter inilah mbak Karep (65) tinggal sendiri. Isi rumahnya tak banyak, hanya balai-balai yang diselimuti kasur tipis, sebagai tempat istirahat. Selain tinggal sendiri, Mbah Karep—begitu sapannya—juga menderita kanker kulit yang menyerang hampir 50 persen wajahnya.

Karep adalah warga Dusun Jati Sari, Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur. Menurut keponakannya, Supar, Karep sudah menghuni gubuk itu selama dua tahun.

"Kalau sakitnya sudah lama, sudah lebih dari 10 tahun. Akan tetapi keputusan beliau tinggal di gubuk sendiri adalah permintaannya (sendiri)," kata Supar ditemui di kediaman Karep, Sabtu.

Sebenarnya, kata Supar, sanak saudara Karep bukan hanya dia seorang. Semenjak Karep tinggal sendiri, dia ataupun keluarga yang lain atau warga setempat bergiliran menjenguk dan memberi bantuan makanan. Namun, untuk pengobatan, warga tak bisa berbuat banyak.

"Kami (warga) bergantian saja, beri makan dan urusi Mbah Karep. Dia memang tidak memiliki anak," lanjut Supar.

Akan tetapi, ujar Supar, setiap pagi, ada bidan desa—dari Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)—yang bertugas mengganti perban di wajah Mbah Karep. Bidan ini juga yang mendampingi ke rumah sakit kalau penyakit Mbah Karep kambuh dan semakin parah.

Kalau sudah begitu,kata Khofifah, menteri Sosial, kebersamaan warga untuk mengulurkan bantuan sangat dibutuhkan. Dia pun mengungkapkan, Mbak Karep adalah salah satu potret kondisi lansia di Indonesia.

"Hari ini, jumlah lansia terlantar ada 1,8 juta (orang). Adapun lansia yang potensial terlantar itu 1,6 juta," tambah Khofifah.

Solusi dari pemerintah, sebut Khofifah, adalah menyiapkan panti lansia. Akan tetapi, prioritas pertama untuk menampung lansia ada pada keluarga.

"Ini tanggung jawab keluarga untuk dapat menerima lansia," tegas dia.

Sumber : Kompas

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Seorang Kakek Hidup Sendirian di Gubuk dan Menderita Kanker Kulit"

Posting Komentar

MENGERIKANNYA DAMPAK pemanasan global