Bagaimana Pandangan Kafe Jamban dari Sudut Pandang Agama dan Kesehatan Lingkungan?

Cafe Jamban - Semarang

Kafe Jamban di Semarang, Jateng menuai pro kontra. Ada yang mencibir ada juga yang mengapresiasi sebagai sebuah ide unik dari Budi Laksono (52), seorang doktor dan ahli sanitasi. Kafe Jamban di Semarang itu mengajak pelanggannya untuk menyantap hidangan di atas wadah jamban. Sang pemilik, Budi Laksono, menanggapinya dengan santai dan tetap melanjutkan usahanya yang disebut bertujuan memberikan edukasi kesadaran sanitasi.

Lalu bagaimana pandangan tokoh agama terkait keberadaan Kafe Jamban ini?

"Kalau makanannya bersih, halal, ya boleh saja," kata Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Cholil Nafis, Jumat (1/7/2016). Tapi, lanjut Cholil, makanan di kafe jamban itu bisa menjadi haram hukumnya, apabila tamu yang datang merasa jijik. "Karena kita tak boleh makan sesuatu yang merasa jijik," ujar dia.

Sekali lagi, kalau makanan di Kafe Jamban bersih dan halal, dan makannya merasa nyaman dipersilakan. "Ya silakan saja," tutup dia.

Nah, bagaimana kata ahli kesehatan lingkungan?

Direktur Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, dr Imran Agus Nurali, SpKO, angkat bicara. Secara popularitas untuk menarik perhatian mungkin saja. Tapi nanti akan ada efek buruk seperti bumerang yang akan dialami pemilik kafe karena 'melawan' adab etika yang ada di masyarakat.

Menurut dr Imran bila memang ingin menimbulkan kesadaran terhadap sanitasi maka salah satu cara yang baik adalah dengan menyumbangkan tenaga dan tempat untuk pembangunan. Hal yang sebenarnya sudah dilakukan oleh Budi sejak tahun 2005 dengan membantu pembuatan sekitar 173 ribu jamban.

"Sediakan lahan sendiri untuk dipakai bersama, sediakan juga tenaganya untuk membuat jamban. Kita dari kementerian paling bisa membantu cetakan jambannya," kata Imran.

Sumber :
- news.detik
- news.detik

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagaimana Pandangan Kafe Jamban dari Sudut Pandang Agama dan Kesehatan Lingkungan?"

Posting Komentar

MENGERIKANNYA DAMPAK pemanasan global